[slider]
Menjadi seorang pemimpin adalah impian setiap orang. Sayangnya tidak setiap orang mempersiapkan diri jadi pemimpin. Dan yang terjadi banyak kegamangan dalam memimpin. Dan ada satu fenomena kemampuan seorang memimpin sangat dipengaruhi oleh pengalaman dipimpin atasan sebelumnya atau saat ini.
Konsekuensi yang terjadi ciri kepemimpinan individual ini sangat bergantung pada kualitas dari pemimpin yang dimilikinya. Dan ciri ini belum tentu adalah karakteristik dari dirinya sendiri.
Dan perlu diingat bahwa setiap individu adalah seorang pemimpin, paling tidak untuk dirinya sendiri. Dan perjalanan menjadi seorang pemimpin mulai dari diri sendiri. Memahami pola diri sangat memegang peranan penting untuk bisa menampilkan perilaku yang efektif buat sendiri ataupun orang-orang yang terkait di sekitarnya.
Pola diri terkait dengan hal-hal apa saja yang mempengaruhi emosi, pikiran dan perilaku. Ketiga hal ini sangat berkaitan, karena pada dasarnya setiap individu digerakkan oleh pola emosi dalam diri seseorang. Emosi ini juga yang mempengaruhi tingkat energi yang dimiliki seseorang. Kemampuan dasar ini yang sering disebut “Emotional Self Awareness” tidak serta merta dimiliki setiap orang.
Bayangkan jika seorang individu yang juga pemimpin tim tidak mengenali dirinya sendiri, apa yang dilakukan semua seperti diluar penguasaan dirinya apalagi ditambahkan dengan fokus pada diri sendiri yang bisa berakibat “ketidak-efektifan” dalam memimpin ataupun dalam berhubungan dengan orang lain.
Satu faktor lagi yang penting untuk dimiliki seorang pemimpin adalah memahami “reason of being” (alasan kita hidup didunia ini). Mengenali “irisan” keempat hal dari apa yang yang passion, kekuatan diri, apa yang dunia butuhkan dan dari mana mendapatkan penghasilan memampukan kita mengenali apa alasan kita hidup di dunia. Inilah yang disebut “ikigai”
Faktor berikut yang penting untuk dimiliki seorang pemimpin adalah dia memiliki persepektif yang benar terkait dengan siapa saja pemangku kepentingan yang terkait dengan dirinya dalam setiap aspek hidupnya baik professional ataupun pribadi. Karena menjadi seorang pemimpin bukan sekedar tanggung jawab pada atasan dan bawahan saja, tapi memiliki spektrum yang lebih luas.
Berada dalam spektrum yang luas baik di organisasi, keluarga bahkan lingkungan rumah memerlukan pemahaman bahwa setiap orang itu unik dan punya kekuatan masing-masing. Dan kemampuan untuk menjadi seorang yang bisa mengorkestra semua perbedaan dan kekuatan inilah yang menentukan kualitas seorang pemimpin.
Karena bukan sekedar memahami tapi bagaimana menghubungkan satu sama lain dan menyatukan semuanya untuk bersama-sama mencapai tujuan yang sama inilah yang jadi tantangan dari semua pemimpin.
Perjalanan menjadi seorang pemimpin tidak selalu indah, ada saatnya pemimpinpun merasa Lelah dan ini adalah hal yang wajar. Oleh karena itu sangat penting untuk setiap pemimpin menemukan sumber-sumber energi agar supaya kegairahan dan semangat pemimpin bisa terus dijaga karena memimpin manusia itu tidak mudah dan pastinya cukup melelahkan.
Dan semua kemampuan diatas yang perlu dimiliki seorang pemimpin dibutuhkan untuk memberikan pengaruh positif “a lollypop moment” buat setiap orang disekitar baik didunia professional ataupun personal. Dan hal ini mungkin tidak selalu disadari karena ini sudah menjadi bagian gaya hidup seorang pemimpin.
Otentik disini artinya adalah bagian diri seorang pemimpin yang dibagikan untuk menciptakan “a lollypop moment” baik sadar ataupun tidak sadar. Oleh karena itu, Leading with authenticity adalah memimpin dengan menemukan “masterpiece” dari setiap individu yang menjadi gaya hidupnya tanpa perlu meniru orang lain, karena setiap individu itu unik dan punya kekuatannya sendiri.