Hari pertama kita bekerja adalah hari yang sangat mengesankan. Di hari itu kita memiliki semangat dan mimpi untuk dicapai. Dan sejak saat kita menerima gaji pertama, kita selalu dipenuhi keinginan untuk memiliki barang-barang dambaan, seperti handphone, PDA, TV Plasma, mobil dan lainnya. Tidak hanya berhenti sampai di sini, bahkan keinginan untuk menggapai posisi puncak. Karena dengan tercapainya posisi itu berarti semua keinginan bisa terpenuhi.

Dengan berjalannya waktu, kita pun dipacu untuk terus mencapai tujuan demi tujuan dalam hidup kita, dari satu posisi ke posisi berikutnya. Dari satu perusahaan ke perusahaan berikutnya bahkan mulai memiliki perusahaan sendiri.

Namun ada satu hal yang sering terlupakan, bahwa seiring dengan tercapainya keinginan itu, kita sering mulai kehilangan motivasi. Apa lagi ya? Atau jika kondisi yang terjadi sebaliknya, dimana mungkin kita belum bisa menggapai keinginan atau tujuan itu, bahkan untuk waktu yang cukup lama. Akhirnya kita pun kehilangan motivasi. Ya sudah, mau apa lagi! Memang ini sudah suratan takdir, demikian orang berkilah.

Hal ini terjadi karena kita fokus pada apa yang harus dicapai (What we have achieved!) bukan pada pertumbuhan individu dalam diri kita sendiri (Who we become!). Satu hal yang harus kita sadari, apa yang kita capai bisa hilang setiap saat. Bahkan pada saat kita sudah mencapainya. Sedangkan kalau kita fokus pada pertumbuhan individu kita, seperti kematangan, keahlian, kebijaksanaan, itu semua tidak akan hilang. Bahkan pada saat kita kehilangan apa yang kita capai, kita bisa memulai untuk mendapatkan kembali dan lebih lagi.

Sementara, kalau kita hanya fokus pada apa yang harus dicapai, pada saat kita kehilangan, kita kehilangan semuanya.