Sebagai karyawan seringkali menunggu kesempatan itu datang baik untuk kenaikan jabatan, rotasi ataupun kenaikan gaji.
Dan saat yang ditunggu tak kunjung tiba maka seringkali motivasi menurun dengan otomatis.
Padahal sebenarnya menunggu bukan berarti pasrah tapi sebagai seorang karyawan harusnya menunjukkan kinerja terbaik yang diatas rata-rata karyawan lainnya. Karena jika kinerja biasa-biasa saja, maka atasan tidak memiliki alasan yang kuat untuk mempromosikan karyawan tersebut.
Kedua, sebagai karyawan seringkali terlena berada dalam pengharapan atasan pasti perhatian pada anak buah. Yang seharusnya dilakukan adalah bagaimana karyawan menjual hasil kinerja nya dengan cara yang benar proporsional.
Yang perlu diingat adalah setiap karyawan adalah “sales person” buat dirinya sendiri.
Setiap karyawan harus bertanggung jawab untuk “mempromosikan” dirinya sendiri.
Ketiga, seringkali karyawan terlena dengan keluarga yang ada di perusahaan bahkan dalam unitnya sendiri, akibatnya jaringan pertemanan (“network”) tidak berkembang.
Yang perlu dilakukan bagaimana membangun jaringan di luar perusahaan untuk supaya makin dikenal oleh pasar (“marketplace”).
Keempat, karyawan terlena dengan kemampuannya saat ini, padahal sebagai seorang individu, karyawan dituntut untuk terus mengembangkan diri sendiri. Adakah kemampuan “skill” baru baik teknikal atau kepemimpinan atau komunikasi atau soft skill yang ditambahkan setiap saat?
Kelima, karyawan seringkali malu untuk memiliki ambisi. Padahal hal ini perlu dimiliki supaya setiap karyawan memiliki tujuan karir yang lebih baik di masa depan dan semangat untuk membuatnya terjadi. Sampaikan apa yang jadi ångan ångan anda ke atasan anda dan apa rencana kerja anda.
Kekuatiran untuk tidak berhasil menjadi lebih besar daripada semangat Anda. Hal ini tidak boleh terjadi.
Keenam, karyawan seringkali lupa dengan waktu yang terus berjalan dan usia terus bertambah. Dan kesiapan untuk mempersiapkan masa depan jadi terlupakan.
Ketujuh, setiap karyawan seberapapun tinggi posisinya adalah “replace-able” atau bisa digantikan. Anda bisa digantikan dengan yang lebih pintar, muda dan mungkin lebih murah. Karena itu siapkan diri Anda setiap saat untuk memulai suatu tantangan baru dalam karir Anda baik sebagai karyawan atau usahawan.
Salam untuk terus berkarya